Sunday 29 July 2012

Cerpen|Gadis Mawar Biru


GADIS MAWAR BIRU

karya  Gredel Elle

Di suatu gua yang sepi, gelap, dan dingin. Dapat terdengar suara desahan keras, yang tampaknya terdengar kesakitan. Makhluk itu berkata entah pada siapa di dalam gua yang hanya berisi bebatuan, cahaya rembulan, dan sekuntum mawar biru.
“kebakaran hutan seminggu lalu membuatku sesak nafas, belum lagi para manusia yang menyerangku dengan pedang dan berusaha mengambil air mataku untuk mendapatkan keabadian!” suara itu menggelegar bagaikan petir di dalam derasnya hujan.


“air mataku hanya bisa kuberikan padamu, karena aku tau kau tidak akan mengkhianatiku seperti kebanyakan manusia.” sorot mata berwarna kuning menangkap cahaya rembulan yang menyinari bunga mawar biru yang tidak berbicara.

v


Pagi hari yang cerah menyapa kerajaan Renville yang dikelilingi tembok pertahanan berwarna putih yang melindungi kerajaan, kota juga desa yang ada di dalamnya. Kerajaan ini terkenal dengan hasil hutan dan hasil perkebunan yang bagus. Banyak warga bekerja sebagai petani, penjual bibit, penambang pohon, dan banyak hal lain yang berhubungan dengan tanaman. Hutan-hutan di luar tembok kerajaan sangat indah namun juga berbahaya, bukan karena hutan itu gampang membuat pengembara tersesat tapi karena ada satu makhluk yang sangat ditakuti warga setempat hidup di dalam hutan.

“Konon katanya, di dalam hutan ini ada naga yang mempunyai kekuatan ajaib! Makhluk buas dan liar itu dapat memberikan keabadian, dan mengabulkan permohonan yang sangat mustahil!” bisik seorang penjaga pintu gerbang kota kepada pengembara yang hendak angkat kaki dari wilayah kerajaan tersebut.

“benar juga, ketika saya melewati jalan setapak di hutan, saya bisa mendengar suara desahan berat entah dari mana. Oh ya, apa benar kalau raja Negara ini mempunyai hubungan dengan si na–” si pengembara hendak berbicara panjang lebar dengan rumor yang ia ketahui, sebelum suara kaki kuda berhenti di dekat mereka.

Ada dua kuda cokelat diikuti dengan kuda putih yang berdiri di depan mereka, kuda cokelat masing-masing ditunggangi oleh seorang pengawal, dan kuda putih ditunggangi oleh seorang pangeran berambut cokelat, kulitnya putih dan matanya berwarna hijau, karena itulah banyak gadis di kota, desa, maupun pelayan kerajaan jatuh hati dengan lelaki ini. Ia adalah putra ketiga dari enam bersaudara, Clois Lancelot.

“sedang bicara apa? Sepertinya seru sekali.” Kata pangeran sambil tersenyum.

“kita berbicara tentang hutan rindang di luar gerbang ini,” kata pengembara sambil tersenyum dan mengangguk dengan si penjaga. Berharap si penjaga merahasiakan omongannya, “apa pangeran hendak pergi ke dalam hutan?” Tanya penjaga untuk mengalihkan pembicaraan.

“ya, hari ini akan ada pesta di istana untuk memperingati hari ulang tahun ayahku, jadi aku akan mencari sesuatu yang mungkin hanya ada di dalam hutan. Apa anda mau pergi keluar kerajaan?” kata Clois sambil menatap mata si pengembara,“Sayang sekali, padahal pesta ini terbuka untuk para warga di kota dan desa.” Lanjutnya

“tolong bukakan pintu gerbang! Pengembara, kami pergi duluan. Dan Kau, penjaga! Hentikan membicarakan rumor tidak pasti tentang kerajaan ayahku!” si penjaga terlihat kaget lalu menunduk meminta maaf, setelah gerbang yang menghubungkan kerajaan dengan hutan rindang terbuka, kuda-kuda itu langsung berlari ke dalam hutan.

“apa yang akan tuan muda cari di dalam hutan ini?” seru seorang perempuan berambut pendek seleher berwarna cokelat ketika langkah kudanya menyamai langkah kuda putih, ia juga salah satu penjaga pengeran Clois.
“entahlah Cecil, mungkin bunga yang hanya tumbuh di dalam hutan atau batu-batu indah di sekitar sungai, atau buah apel kuning yang langka.”

“kalau begitu kita ambil semua yang kau sebutkan tadi!” seru seorang pengawal yang seumuran dengan pangeran. Lelaki itu terlihat ceria dengan perban yang selalu ia pasang di tangan kirinya walau tidak terluka sama sekali.

“yakin kau bisa mencari semuanya? Xeon. Kalau begitu mari kita berhenti sampai di sini.” Kuda putih menghentikan langkahnya diikuti dengan kuda-kuda yang lain. Clois turun dari punggung kuda kesayangannya lalu memberikan perintah pada para anak buahnya.

“Cecil, tolong cari bunga sebanyak mungkin yang kira-kira tidak di jual di dalam kota! Xeon, kau cari buah apel kuning. Cari yang sudah matang ya! Aku akan mencari sesuatu di dekat sungai. Kita bertemu lagi di sini ketika matahari sudah tinggi.” Tanpa banyak bicara, mereka berpencar dengan tugas masing-masing. Hutan terdengar tenang, cahaya matahari merembes masuk dibalik ranting-ranting pohon yang menjulang tinggi. Setelah mengamati bebatuan di sekitar pohon, tibalah dia di danau berisi air yang sangat jernih sampai-sampai batu di dalam danau tersebut dapat terlihat dengan jelas. Tepat di samping danau terdapat tebing yang sangat tinggi, ada sedikit tanaman merambat yang menghubungkan dataran tempat dimana ia berada dengan tebing tersebut. Clois menatap pemandangan sekitar lalu mengamati batu-batu yang ada di dalam danau. Tiba-tiba, terdengar suara isakan seorang gadis. Setelah mengamati sumber suara, ternyata suara itu berasal dari hutan.

Suara tersebut makin mendekat ke tempat dimana ia berada, clois langsung bersiaga, ia meraih gagang pedang yang ia sembunyikan di balik jubah putihnya. Tak lama kemudian, pemilik suara itu keluar dari bayangan hutan yang rindang. Clois cukup terkejut sekaligus terpesona melihat apa yang ia lihat saat ini; Seorang gadis berambut biru. Rambutnya bergelombang dihiasi dengan sekuntum bunga mawar biru, matanya biru bagaikan batu sapphire, dan memakai gaun putih lusuh selutut, kulitnya putih pucat bagaikan bulan. Gadis itu terkejut melihat pemuda yang kira-kira dua tahun lebih tua darinya.

“selamat pagi,” clois mencoba menyapa dengan gadis unik tersebut, gadis itu sedang menangis tapi ia cepat-cepat mengusap air matanya.

“apa yang anda lakukan di sini?” kata gadis itu sedikit waspada

“saya sedang mencari hadiah untuk ayah saya. Apa disini ada sesuatu yang indah untuk kubawa pulang ke istana?”

Gadis itu tersentak, “anda seorang pangeran?”

“maaf atas kelancangan saya yang tidak memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Clois lancelot vi Renville, putra pertama kerajaan Renville.” Clois membungkukkan badannya tapi si gadis berbeda dari semua perempuan yang pernah ditemuinya. Biasanya, ketika Clois membungkukkan badan di hadapan perempuan, pastinya mata mereka akan terpesona dan pipi mereka menjadi merah, tapi tidak untuk gadis berambut biru ini. Matanya terlihat marah sekaligus takut. “saya mendengar anda menangis, apa ada yang bisa saya bantu?” lanjutnya.

Gadis itu agak ragu untuk berbicara, ia melihat ke atas tebing lalu mengalihkan matanya ke mata hijau pangeran ini. “ayahku sakit.. karena kalian!Manusia! kalian membakar hutan kami seminggu yang lalu! Aku dan ayah tinggal di sana, tapi semenjak kalian membakar hutan, kami harus pindah dan ayah saya kesakitan karena dilukai para manusia!” kata gadis itu dengan suara meninggi, “kondisi ayah semakin lemah, aku harus mencari obat agar ia bisa tetap hidup! Aku butuh elixir!”

Clois menatap gadis ini lekat-lekat, ia mengusap air mata yang mengalir di pipi gadis biru tersebut dengan lembut, “manusia? Memangnya kau sendiri apa?” gadis itu terdiam tidak tahu harus jawab apa, Clois meneruskan omongannya, “dimana ayahmu? Biar kulihat kondisinya.”

“jangan! Ayahku tidak suka dengan manusia, ia masih marah.”

Clois mengerutkan dahi, “kalau begitu, siapa namamu? Gadis berambut biru yang langka?”

“saya—blue Rose..” Rose mengambil ujung rambut panjangnya yang bergelombang lalu memainkannya, ia tampak malu menyebutkan namanya sendiri. Pemuda ini mengangguk, “ayah saya mempunyai sebotol elixir yang di simpan di gudang istana.”

“benarkah?!”

“ya, aku bisa meminta ayahku untuk memberikannya padamu. Dengan satu syarat.”

“apakah itu?” Rose mengepalkan kedua tangannya di dada, clois tersenyum penuh kemenangan melihat gadis cantik ini memohon padanya. “malam ini, ikutlah  bersamaku menghadiri pesta di istana.”

Rose terdiam sejenak. Ia kembali melihat sesuatu-diatas-tebing lalu menatap clois kembali. “berjanjilah kau akan memberikan elixir itu padaku!”
“aku berjanji. Sekarang, mari kita pergi.”

v

Istana Renville adalah istana yang besar dan megah. Temboknya berwarna putih dengan atap menjulang tinggi berwarna merah. Kuda-kuda milik kerajaan menyusuri kota dimana para penduduk terpesona melihat apa yang di bawa pulang oleh pangeran mereka. Seorang gadis berambut biru. Gadis itu menunduk di belakang jubah clois yang sedang menunggangi kuda, tidak melihat orang-orang yang melihatnya dengan tatapan kagum.

“gadis itu unik sekali ya. Rambutnya biru, matanya juga indah.” Kata cecil kagum

“walaupun begitu kita harus tetap waspada. Bisa saja gadis itu adalah seorang penyihir atau peri hutan, atau jangan-jangan dia Elf!” bisik Xeon. Wajar saja dia khawatir begitu, soalnya teman masa kecilnya membawa perempuan tidak jelas ke istana.

“dia bukan elf, telinganya tidak runcing. Mungkin gadis itu adalah hadiah untuk ayahnya,” kata cecil lagi

“apa maksudnya? Yang mulia raja sudah mempunyai istri, walau dia sudah meninggal, beliau tetap setia pada armalhum istrinya.”

“bukan itu! mungkin saja tuan muda clois berniat menikahi gadis itu.”
Xeon memutarkan bola matanya dan berkata, “Tidak mungkin!”

Sesampai di istana, clois menyuruh seorang penjaga untuk membawa kuda mereka kembali ke kandang, meminta cecil menemani Rose ke kamar sementara, dimana gadis itu bisa memilih pakaian untuk menghadiri pesta malam nanti, dan menyuruh Xeon untuk menemaninya menghadap sang raja. Ayah clois selalu menghabiskan waktu di ruang kerjanya, kadang ia ke aula tempat pesta biasa diadakan untuk mengenang kembali saat-saat dimana ia masih bisa berdansa dengan wanita yang ia cintai. Pintu ruang kerja berbunyi, raja mempersilahkan sipengetok pintu untuk masuk, ia tersenyum melihat clois, yang mempunyai darah dirinya dengan istrinya.

“ayah, ada yang ingin kuperkenalkan pada ayah di pesta malam nanti.” Kata clois mantap

“wah, wah, wah… sepertinya hari ini sedang ada yang bergembira. Apa kau akhirnya akan memperkenalkan ayah dengan seorang putri kerajaan?” raja tertawa kecil

“bukan seorang putri, dia seorang gadis cantik dan misterius.”

“ayah tidak sabar menantinya, nak.” Raja menepuk pundak clois, di saat itu, penasihat raja datang dan meminta beliau untuk membahas tentang persiapan pesta nanti, tanpa bilang apa-apa lagi, raja melewati clois yang sebenarnya masih ingin berbincang dengannya. Sebelum raja menutup pintu ruang kerja, clois menyempatkan diri mengatakan inti dari apa yang ingin diomongkannya, “Gadis itu mencari Elixir untuk ayahnya yang sakit!”

Raut wajah sang raja seketika berubah menjadi tegang. Namun, belum saja clois memerhatikan ekspresi ayahnya, pintu sudah ditutup. Clois tidak ingin mengganggu pekerjaan beliau, ia tahu bahwa tugas seorang raja sangat berat. Clois hanya berharap saat pesta nanti ia bisa berbincang lagi debgan ayahnya, di saat berpikir demikian, ia menyempatkan diri melihat pemandangan kebun kerajaan yang hanya dibatasi oleh tembok dan jendela kaca yang bersih. Ia mendapati Rose sedang berada di kebun kerajaan. Letak ruang kerja dan aula kerajaan memang dekat dengan kebun tersebut, agar sang raja bisa menghabiskan waktu bersama dengan mendiang istrinya ketika beliau masih hidup. Clois membuka jendela itu dan langsung melompat keluar dari ruang tersebut.

“Rose, sedang apa kau disini? Bukankah kau kusuruh tunggu di kamarmu sampai acara dimulai? ”

“clois?” Rose mundur selangkah, “maaf.. bunga disini sangat indah jadi saya mau melihatnya sebentar..”

Clois melihat bunga yang tadi dipegang gadis itu, bunga mawar merah. Ia pun teringat kalau di rambut gadis itu dihiasi dengan sekuntum mawar biru, “mawar biru yang ada di kepalamu indah sekali, warna rambut dan matamu juga sangat unik dan langka, aku suka.”

“terimakasih, apa elixir nya sudah disiapkan?” Tanya gadis itu

“tenang saja, saya akan memberikannya padamu.” Kata clois sambil tersenyum. Rose terdiam lalu membalas senyumnya dengan ceria. Senyum gadis itu sangat hangat, dengan cahaya matahari yang menyinari rambutnya dan angin yang mengelus rambutnya bagaikan ombak, clois langsung terpesona. Untuk pertama kalinya ia terpesona pada seorang gadis, bukan pedang berhiaskan batu ruby, ataupun bunga-bunga unik yang ia temui di hutan.
“aku akan menjemputmu di kamarmu nanti,” clois memalingkan wajahnya, ingin menyembunyikan kenyataan bahwa wajahnya terasa panas dan memerah tiba-tiba.

“aku menunggumu.” Setelah itu Rose meninggalkan clois yang masih menatap gadis misterius itu dari kejauhan. Entah mengapa Rose merasa bahwa dirinya tidak bisa berhenti tersenyum setelah tidak sengaja melihat wajah merah sang pangeran.

v

Di dalam gua di atas tebing, cahaya senja menerobos kegelapan di dalam gua batu tersebut. Gua yang luas, dingin, dan sepi. Ada makhluk yang mendenguskan nafas berat sambil menanti kedatangan anaknya. Ia melihat letak tempat bunga mawar biru yang sudah tiada, ia pun beranjak keluar gua lalu menyerukan perintah kepada semua makhluk yang hidup di dalam hutan. Raungan tanda perintah, yang diterima semua hewan, peri dan makhluk mistis, perintah yang menyerukan: “Di mana Mawar biruku berada!?”

v
Matahari sudah sepenuhnya tak tampak, bulan Purnama menyinari malam yang indah dihiasi dengan jutaan bintang yang bertaburan di langit. Malam di istana renville sangat ramai dan meriah. Para penduduk kota dan desa yang berada dalam perlindungan tembok kerajaan hadir dalam acara megah dan meriah tersebut, ruangan aula dihadiri oleh jutaan penduduk dengan sang raja yang duduk santai sambil menikmati alunan musik, tawa keempat putrinya dan suasana pesta dansa. Namun putra ketiga nya, masih belum terlihat batang hidungnya.

“Rose, aku datang menjemputmu.” Kata clois sesudah ia mengetuk pintu kamar sementara Rose. Tak lama kemudian, Rose membuka pintu kamarnya dan melangkah keluar kamar. Rose mengenakan gaun biru muda terbuat dari sutra dengan hiasan renda berwarna perak, rambut depannya yang bergelombang  dipotong pendek agar tidak berantakan dan sisanya di urai dengan rapi dan tidak berantakan, tak lupa juga untuk tetap menghiasi rambutnya dengan sekuntum mawar birunya yang indah, lalu memakai choker berwarna biru tua dengan batu sapphire tergantung ditengah-tengah. Clois terpesona untuk kedua kalinya. Tanpa basa-basi mereka pergi ke aula bersama. Di aula, semua mata pengunjung tertuju pada Rose dan clois, rambut biru Rose yang menonjol menandingi pesona pangeran clois dengan jubah biru tua, dan baju kerajaan berwarna putih dengan hiasan berwarna biru tua juga.

Sang raja melihat clois dan Rose yang berjalan kearahnya. Raut wajah sang raja bukan menunjukkan bahwa ia senang tapi lebih ke rasa kaget dan tegang. Clois dan Rose menunduk memberikan salam, suasana aula menjadi hening. Selain melihat keunikan gadis tersebut, mereka tahu ada yang salah dengan yang mulia raja. Raja memberi satu gerakan tangan tanda bahwa musik harus tetap dimainkan, clois tersenyum senang.

“ayah, gadis ini bernama Blue Rose, saya bertemu dengannya di hutan tadi pagi, sekali lagi, gadis ini membutuhkan elixir untuk ayahnya yang sakit.”

“siapa nama ayahmu!? Saya yakin kau bukan manusia biasa!” suara keras sang raja mengagetkan kakak dan adik Clois yang berdiri tak jauh dari kursi kerajaan.

Blue Rose menoleh melihat clois sebentar, “ayah saya bernama Ogward. Naga yang hidup di hutan ini.” semua pengunjung di istana terkejut, “dan, wujud saya yang sebenarnya adalah sekuntum mawar biru dari gua.”

xeon mencabut belati dari sarungnya, “PENJAGA! Tangkap makhluk itu!!” semua penjaga belari mengepung blue Rose, Clois berusaha melindunginya, tapi kakak pertama clois menahannya. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh dari langit. Penjaga yang berjaga di luar menyerukan sesuatu sehingga para pengunjung berlarian keluar dari aula dansa, tak lama kemudian langit-langit aula runtuh dan mendaratlah seekor naga besar dengan sisik berwarna kebiruan. Raja Renville bangkit dari kursinya, xeon menarik mundur pasukan sedangkan Clois memeluk Rose agar tidak terkena runtuhan.

“Rose! Sedang apa kau di sini?” kata Ogward yang dari tadi mencarinya.

“ayah, maaf karena saya seenaknya memasuki wilayah manusia, tapi saya berbuat demikian untuk mencari elixir–” Rose mendekati naga raksasa tersebut. Namun sang raja Renville melangkah ke arah Ogward duluan. Ogward menyadarinya, “Ogward teman lamaku, mau apa kau ke sini? Kau mau membunuhku setelah membunuh istriku?” ucapan sang raja membuat para penjaga dan adik-adik Clois  kaget, xeon tampaknya menahan para penjaga agartidak menyerang naga tersebut untuk membaca situasi ruangan.

“aku datang ke sini untuk menjemput anakku, dan mengakhiri perang dingin diantara kita. Tahukah kamu mengapa aku membunuh istrimu?”

Sang raja menggeleng, Ogward batuk sebentar lalu meneruskan ceritanya, “Istrimu menginginkan keabadian untuk tujuan yang tidak baik! Dia ingin hidup dan cantik abadi, jika kau meninggal maka istrimu yang memegang kekuasaan untuk selamanya! Aku spontan menolak, tapi dia malah membakar rumahku juga kebun mawar biru yang sangat kujaga! Rose adalah mawar biru satu-satunya yang bisa keselamatkan, sebelum istrimu menghancurkan hutan dan diriku, maka tidak ada pilihan lain selain membunuhnya!”

Sang raja jatuh dari tempat ia berdiri, lututnya lemas setelah mendengar kenyataan yang pahit, “istriku memang pendiam dan misterius, aku sudah menduga bahwa selama ini dia menyembunyikan sesuatu. Maafkan aku Ogward, aku tidak bisa membantumu saat itu.” kakak pertama Clois mengerti mengapa ayahnya menangis, kerajaan Renville sebenarnya merupakan hasil kerja Ogward, ia membangun tempat itu untuk para manusia yang tidak mempunyai tempat tinggal sampai akhirnya jadi sebuah kerajaan yang maju. Rose langsung membuyarkan suana sepi aula, ia meminta elixir sesuai tujuannya, sang raja lalu memperlihatkan botol kaca kecil berisi cairan berwarna ungu, Rose menuangkan cairan tersebut di mulut Ogward. Tampaknya reaksi elixir berjalan cepat. Rose tersenyum lega melihat ayah angkatnya sudah sembuh kembali, luka-luka bekas cakaran ranting pohon yang tajam tiba-tiba menutup luka itu dengan sendirinya.

detik berikutnya sebuah cahaya biru menyelimuti semua tubuh Rose, semua orang terkesima melihatnya. Rose tahu ini saatnya ia kembali ke wujud asalnya, sebagai bunga. Croix menyadari akan hal itu lalu dengan cepat memegang tangan Rose dan berkata, “tetaplah disini!”

Rose tersenyum, “aku akan selalu di sini sebagai bunga.”

“TIDAK!” seru Croix, “aku ingin kau terus di sini dan bisa berbicara juga berjalan bersamaku!”

Ogward sempat terlihat kaget lalu tersenyum. Dari tanduk yang ada di batang hidungnya, ia memancarkan cahaya yang agak samar-samar.

setelah cahaya itu bersinar terang lalu menghilang wujud Rose telah menjadi… Manusia. Sebelum Rose bertanya pada ogward, naga itu berkata, “ini impianmu bukan? Menjadi manusia, dan lagi aku tidak mau bungaku ini hidup singkat kemudian layu tanpa merasakan kebahagiaan.”

Rose menangis terharu, setelah bunga lain habis terbakar, ia memang merasa seperti ditinggalkan dan kesepian. Rose memeluk moncong ogward,

“terimakasih ayah.” Bisikannya membuat Ogward hanya bisa tersenyum merelakan keberadaan bunga terakhirnya itu.

Rose lalu beralih ke Croix. Kedua pasangan itu saling tersenyum. Membuat keluarga kerajaan juga Xeon terdiam melihat mereka. Tak lama kemudian mereka tertawa sambil menggenggam tangan masing-masing. Para hadirin yang sempat kabur dari aula, datang kembali dengan kagum setelah melihat pangeran mereka akhirnya bisa tersenyum riang sambil menggenggam kedua tangan seorang gadis. Tampaknya masa depan yang bahagia telah menyambut mereka berdua.

Dan apa yang terjadi dengan mawar biru yang lain? Bunga itu sudah tiada. Bahkan mustahil untuk ditemukan lagi, sesuai arti nama bunga tersebut yang berarti ‘Mustahil’.

2 comments:

  1. minta izin buat mencopy sedikit jalan cerita untuk tugas bahasa indonesia ya kak, ga semua kok^_^

    ReplyDelete
  2. Menangkan Jutaan Rupiah dan Dapatkan Jackpot Hingga Puluhan Juta Dengan Bermain di www(.)SmsQQ(.)com

    Kelebihan dari Agen Judi Online SmsQQ :
    -Situs Aman dan Terpercaya.
    - Minimal Deposit Hanya Rp.10.000
    - Proses Setor Dana & Tarik Dana Akan Diproses Dengan Cepat (Jika Tidak Ada Gangguan).
    - Bonus Turnover 0.3%-0.5% (Disetiap Harinya)
    - Bonus Refferal 20% (Seumur Hidup)
    -Pelayanan Ramah dan Sopan.Customer Service Online 24 Jam.
    - 4 Bank Lokal Tersedia : BCA-MANDIRI-BNI-BRI

    8 Permainan Dalam 1 ID :
    Poker - BandarQ - DominoQQ - Capsa Susun - AduQ - Sakong - Bandar Poker - Bandar66

    Info Lebih Lanjut Hubungi Kami di :
    BBM: 2AD05265
    WA: +855968010699
    Skype: smsqqcom@gmail.com

    ReplyDelete