Thursday 27 September 2012

Cerpen Cinta : Ada Cinta


Cerpen Cinta : Ada Cinta

Aku kembali teringat lagi akan hal itu, sesuatu yang membuat aku sakit karena kejadian itu telah merenggut nyawa seseorang yang sangat aku sayangi dan sangat berarti dalam hidupku. Ketika aku menderita penyakit jantung stadium lanjut, aku sudah divonis tidak dapat sembuh, kecuali ada seseorang yang mau mendonorkan jantung nya untukku. Ketika itu keajaiban datang menghampiriku, ada seseorang yang sukarela dan senang hati mau mendonorkan jantungnya untukku tetapi aku tidak tau siapa orang itu. Dan 2 hari kemudian aku di operasi, operasiku berjalan dengan lancar. Aku pun sembuh. Tidak ada penyakit lagi yang menempel ditubuhku. Tetapi aku belum diperbolehkan pulang, karena keadaanku belum stabil.
Ketika aku sedang terbaring ditempat tidur rumah sakit, aku ditemani mamah. Tetapi ada seseorang lagi yang aku tunggu.
“Morgan… mah, Morgan dimana??” Tanya ku kepada mamah yang sedari tadi duduk disamping tempat tidurku. Tapi mamah menanggapinya dengan wajah sedih.
“Morgan lagi tidur sayang,,” jawab mamah dengan mata berlinang seraya membelai rambutku. Aku pun tersenyum mendengar jawaban mamah.
3 hari kemudian aku diperbolehkan pulang. Aku sangat senang sekali,

Cerpen Cinta : Satu Cerita dari Nusantara

oleh Katarina Ningrum
Jika waktu dapat diputar kembali, sungguh Evita ingin mengulang semuanya dari awal. Awal pertemuannya dengan Bagas, hari pertama mereka mengobrol, saat-saat perdana ketika Evita menyadari bahwa mata Bagas begitu teduh dan menyenangkan.

Dan hari yang satu itu, ketika Evita memutuskan untuk keluar dari klub tari tradisional, dihantarkan oleh wajah Bagas yang kecewa dan selanjutnya tak pernah benar-benar menatap Evita sampai ke hatinya.

Evita dan Bagas hanya punya kesempatan berinteraksi selama tiga jam dalam seminggu, di klub tari tersebut. Mereka sama-sama berbakat, rajin, dan punya performa yang baik. Mereka mencintai Indonesia, karena itulah mereka ada di klub tersebut.

Tekad Evita untuk meninggalkan klub hanya didasari oleh satu hal: ingin berkonsentrasi di pelajaran, karena tuntutan tinggi jurusan IPA. Bagas menggelengkan kepala mendengar alasan tersebut.

Cerpen Cinta : Love Is Sweet


 Love Is Sweet Mencintai diam – diam itu sulit, Tapi ternyata mengungkapkannya jauh lebih sulit. Apa yang kita suka belum tentu orang lain suka, dan apa yang orang lain suka belum tentu kita suka. Yang penting sukurin dan nikmati aja semua perbedaannya. Karena mungkin kalian tidak akan bisa membayang kan bagaimana menyebalkannya ketika kalian menyukai seseorang yang ternyata juga menjadi orang yang sama yang di sukai sahabat kalian sendiri # Kisah kasih di sekolah...... Nggak tau datang dari mana, marsanda nongol membawakan lirik lagunya. Ha ha ha

Cerpen Cinta : Love Is Sweet

“Ardi, loe tau nggak. Serly anak cewek di lokal sebelah?” tanya Dion sambil menikmati jus pesananya di kantin sekolah. Saat itu memang jam istirahat.

Ardi menghentikan aktifisas mengaduk – aduk kuah bakso pesanannya. Menoleh kearah Dion lurus. Serly?. Tentu saja ia kenal. Itu cewek kan yang selama ini ia taksir diam – diam. 

Hanya saja ia belum berani untuk mengungkapkannya. Bukan, tentu saja bukan karena takut di tolak. Bukan bermaksut sombong atau sok kepedean, tapi memang sudah menjadi rahasia umum kalau ia memiliki wajah di atas rata – rata Kalau nggak boleh di bilang keren.

Cerpen Persahabatan : Sahabat Ternyata kau Telah lebih dulu Pergi

                                              Oleh:Harist Irwinsyah
Siang itu angin begitu kencang menusuk kedalam tulang rusuk ku,,hujan yang sangat deras terus membasahi seluruh badan ku,namun aku tidak memperdulikan itu semua,aku tidak perduli berapa lama aku akan seperti ini.aku hanya terpaku di depan sebuah tumpukan tanah,yang terdapat taburan bunga,serta ada nya batu nisan yang bertuliskan sebuah nama,dan ternyata itu adalah nama sahabat lama ku,yang sejak 6 tahun yang lalu aku tidak pernah tau kabar nya.

* * *

          Dina adalah sahabat lama ku waktu kecil,dulu kami sering bermain bersama,orang tua dina pun bersahabat dengan orang tua ku,aku menganggap dina sudah seperti kakak ku sendiri,saat aku sedih dia selalu bisa menghibur ku dan membuat ku tertawa,dan aku pun sebalik nya.Setiap aku pergi dina selalu turut pergi bersamaku,kami selalu menjaga satu sama lain.Dan kebetulan rumah ku tidak terlalu jauh dari rumah dina,saat masih di bangku dasar aku selalu berangkat sekolah bersama dina,meskipun kami tidak sekolah di sekolah yang sama.

Sunday 23 September 2012

Cerpen|Dua Wajah Ibu


 
Perempuan tua itu mendongakkan wajah begitu mendengar desingan tajam di atas ubun-ubunnya. Di langit petang yang temaram, ia melihat lampu kuning, hijau, dan merah mengerjap-ngerjap pada ujung-ujung sayap pesawat terbang.
Deru burung besi itu kian nyaring begitu melewati tempatnya berjongkok. Ia menghentikan gerakan tangannya. Menggiring burung itu lenyap dari mata lamurnya. Lalu, tangannya kembali menggumuli cucian pakaian yang tak kunjung habis itu. Beberapa detik sekali, tangan keriputnya berhenti, lalu ia menampari pipi dan kaki. Nyamuk di belantara beton ternyata lebih ganas ketimbang nyamuk-nyamuk rimba yang saban pagi menyetubuhi kulitnya saat menyadap karet nun jauh di

Cerpen Cinta Sedih : Sang Dewi Part III


How about virgin
         
   Setelah reza meninggal, kini aku kembali dekat dengan keluarga Reza…
Tya yang kini menjanda, hanya bisa meminta maaf padaku. Aku tak mengerti kenapa penyesalan selalu datang di akhir semua masalah. Mereka sempat menikmati kebahagiaan diatas penderitaanku, kini berakhir sudah. Reza sudah mati….ya, dia sudah mati… aku berusaha menguatkan hatiku sendiri, walaupun sebenarnya aku sangat terpukul dengan kepergian Reza….

Hubunganku dengan Candra sekarang sudah hampir 5 bulan, anniversary ke 5 bulan hanya kami rayakan di rumah kontrakanku saja, karena setelah Reza meninggal aku memutuskan untuk tidak tinggal dengan orang tuaku lagi, aku pindah ke Semarang.

Aku merasa telah cukup mandiri untuk hidup sendiri. Candra , kekasihku yang misterius itu….cukup membuatku kuat untuk menjalani hidupku yang penuh cobaan.
Walaupun kadang dia membuatku kesal akan ulahnya yang kekanak-kanakan…tapi aku menyayanginya…sangat menyayanginya. Yang ku cari selama ini ada padanya, aku membutuhkan sosok ayah yang bisa melindungi aku, seperti yang kalian tau sekarang aku jauh dari bapak dan mama… candralah yang menggantikan mereka sekarang. Hanya dia yang aku miliki disini….

Cerpen Cinta Sedih : Sang Dewi Part II,


Bagian 2: I see you, , ,


Ku dengar suara adzan di keheningan malam ini, hatiku terketuk untuk mengambil wudu lalu sholat meminta petunjuknya. Setelah ini, aku akan tidur lelap, tak akan ada bayang-bayang Reza dalam tidurku malam ini.

Memang akhir-akhir ini aku merasa gundah. Kenangan itu muncul kembali, saat aku bersama Reza, saat aku merasa memiliki dia seutuhnya… akh,,, mungkin ini hanya perasaan sesaatku saja.
Aku mengambil segelas air putih ke dapur, ternyata dadaku sesak…entahlah. Dadaku selalu sesak saat aku ingat kenangan pahit itu, oh tuhan…mengapa aku belum mampu melupakan Reza sedikitpun,,, sampai sekarang sudah 1 tahun aku hidup sendiri.

Cerpen Cinta Sedih : Sang Dewi Part I

Bagian 1 “Bahagiamu bahagiaku”

Ku kenakan kebaya biru tua yang ku pinjam dari mbak’ku Sarah, walaupun sedkit lebih besar ukuranya, tak apalah. Hatiku telah tertarik untuk menghadiri pernikahan Reza, aku hanya ingin menyaksikan dua orang berjanji untuk sesuatu yang akan mereka ingkari.

Mengikat kepalsuan cinta mereka dengan cincin perkawinan yang suci. Sesaat lagi aku akan mengucapkan selamat berbahagia kepada dua orang yang memang pantas bersama, mereka sangat serasi …pikirku.
“Dewi…kamu yakin mau pergi? Mau mbak temenin?” Tanya mbak Sarah padaku.
Aku hanya menggelengkan kepalaku,
mbak Sarah mengerti itu!ia tak bicara apa-apa lagi hingga aku bergegas pergi….